v Frame Layout
FrameLayout
adalah layout sederhana. layout ini bisa berisi satu atau lebih View child,
dan mereka bisa tumpang tindih satu sama lain. Oleh karena itu, atribut
android: layout_gravity digunakan untuk menemukan ViewChild.
Untuk membuat FrameLayout pada layout.xml tersebut,
kalian perlu menambahkan tag <FrameLayout> dan di akhri dengan tag
</FrameLayout>, pada contoh berikut ini, kita akan membuat 2 buah
Button, button kedua akan kita sisipkan pada button pertama, seperti
berikut ini:
Agar elemen UI didalam FrameLayout terlihat rapih
serta tataletaknya bisa kalian atur sendiri, kalian dapat menggunakan
beberapa atribut Berikut adalah atribut penting khusus untuk FrameLayout :
➢ android:layout_marginLeft:
Untuk mengatur jarak (batasan)
sudut kiri elemen UI pada elemen UI lainnya.
➢ android:layout_marginRight:
Untuk mengatur jarak (batasan)
sudut kanan elemen UI pada elemen UI lainnya.
➢ android:layout_marginTop:
Untuk mengatur jarak (batasan)
atas elemen UI pada elemen UI lainnya.
➢ android:layout_marginBottom:
Untuk mengatur jarak (batasan)
bawah elemen UI pada elemen UI lainnya.
➢ android:layout_gravity:
Untuk mengatur posisi rata kanan,
kiri, atas, bawah, center, center horizontal dan center vertical.
·
Buka IDE Android
Studio
·
Ketikan Script File di activity_main.xml
·
Hasil
v List View
ListView
adalah salah satu widget yang digunakan untuk menampilkan data atau nilai
dalam bentuk daftar/list, nilai atau data yang ditampilkan pada ListView
tersebut didapat dari sebuah Array atau Database yang sudah ditentukan.
ListView pada saat ini sudah tergantikan dengan RecyclerView yang
memiliki konsep Material Design, karena lebih custom dan juga dapat
mengatur tampilan layoutnya. Walaupun begitu, ListView masih banyak digunakan
oleh programmer untuk membuat list/daftar item yang sederhana pada aplikasi
mereka.
·
Buka IDE Android
Studio
·
Ketikan Script File di activity_main.xml
·
Ubah script MainActivity.java
·
Hasil
v Grid View
GridView
adalah salah satu container, yang digunakan untuk menampilkan konten
View, konten View dalam GridView akan tersusun bentuk kotak-kotak seperti
sebuah rak lemari, , yang dimana kita dapat menyimpan barang-barang.
Penulisan coding beserta struktur datanya, hampir sama dengan ListViw,
hanya saja data yang ditampilkan secara Grid atau Kotak-kotak.
Penjelasan
pada atribut-atribut yang digunakan:
➢ android:columnWidth : Menentukan lebar tetap pada masing-masing kolom.
➢ android:gravity : Menentukan gravitasi di dalam setiap sel.
➢ android:verticalSpacing
: Mendefinisikan default jarak
vertikal antar baris.
➢ android:stretchMode : Mendefinisikan bagaimana kolom harus meregang
untuk mengisi tersedia ruang kosong, jika ada.
➢ android:horizontalSpacing
: Mendefinisikan default jarak
horisontal antara kolom.
➢ android:numColumns : Menentukan berapa kolom yang akan ditampilkan.
·
Buka IDE Android
Studio
·
Ketikan Script File di activity_main.xml
·
Ubah script MainActivity.java
·
Hasil
v
Constraint Layout
Constraint
layout merupakan layout terbaru dari android. Layout ini berbasis
relative layout, namun mempunyai tingkat kemudahan yang lebih baik dalam
penggunaannya. Hal ini dikarenakan, contraint layout dapat digunakan
dengan baik pada design mode didalam Android Studio. Setiap item pada
constraint layout memiliki 4 arah constraint yaitu top, left, right, dan
bottom. Ke empat arah ini memiliki sebuah connection source yang dapat
ditarik ke parent atau ke objek lain. Perhatikan gambar di bawah ini.
Sebenarnya Constraint Layout mirip dengan Relative
Layout, karena letak View bergantung pada View lain dalam satu Layout
ataupun dengan Parent Layoutnya. Contohnya di Relative Layout kita bisa
meletakkan sebuah View di atas, bawah, atau samping View lain. Kita juga
dapat mengatur posisinya berdasarkan Parent Layout menggunakan tag
seperti centerVertical, alignParentBottom, dll. Akan tetapi, Constraint
Layout jauh lebih fleksibel dan lebih mudah digunakan di Layout Editor.
Pada Constraint Layout, setiap View memiliki tali
(Constraint) yang menarik tiap sisinya, yang mana tali tersebut bisa kita
atur Elastisitas, Margin, dsb. Tali tersebut wajib kita “ikatkan” kepada
anchor point atau suatu titik yang dapat berupa sisi dari Parent Layout,
View lain, ataupun titik bantu (helper) yang bisa kita buat sendiri.
ConstraintLayout merupakan salah satu komponen ViewGroup
yang dapat kita gunakan untuk menyusun tampilan aplikasi yang kompleks
tanpa adanya nested layout. ConstraintLayout tersedia dengan dukungan
kompatibilitas mulai dari Android 2.3 (API Level 9) sampai dengan yang
terbaru.
ConstraintLayout memiliki kesamaan dengan
RelativeLayout. Dalam penggunaan semua view yang berada di dalamnya
disusun berhubungan antara parent dan view lainnya. Tapi ConstraintLayout
lebih fleksibel dari RelativeLayout dan mudah digunakan dengan dukungan
Layout Editor pada Android Studio. Kita bisa menambah view baru ke dalam
ConstraintLayout. Kita gunakan drag and drop di Layout Editor yang berada
pada tab Design atau dengan menambahnya secara manual melalui tab Text.
Kita perlu menentukan posisi dari view atau bagaimana agar view tersebut
terhubung dengan parent layout atau view lainnya. Mengapa demikian?,
Karena setelah ditambahkan, view tersebut tidak memiliki constraint yang
menghubungkannya dengan parent layout atau view lainnya. Sehingga ketika
dijalankan, posisi dari view tersebut akan berada di bagian atas sebelah
kiri.
Berbeda ceritanya dengan RelativeLayout. Saat kita
ingin menentukan posisi atau menghubungkan dua buah view, kita bisa
menggunakan attribute seperti layout_below atau layout_above. Nah untuk
ConstraintLayout kita akan menggunakan constraint sebagai dasar dalam
menentukan posisi agar sebuah view dapat terhubung dengan view lainnya
sesuai harapan kita.
·
Buka IDE Android
Studio
·
Ketikan Script File di activity_main.xml
·
Hasil












































